19 May 2008

lowongan @ Dabu Dabu Restoran

Vacancy Opening untuk Marketing Executive Dabu Dabu Restoran, sebagai berikut:

Job Requirements:
1. Diploma as minimum education degree
2. Have basic knowledge in Marketing
3. Good interpersonal and communication skills
4. A good presenter
5. Computer literate (Windows and MS Office)
6. High level of competency in MS Office such as MS Word, MS Excel, MS PowerPoint
7. Fluent in English both reading and writing
8. Male or Female between 23 to 30 years of age
9. Have at least 2 year experience in sales marketing to corporate and group
10. Team player with high commitment, customer satisfaction and target oriented, highly
motivated, and hard
worker

Job Descriptions:
a. Do the market research as well the sales activity
b. Providing and preparing information to get the right target market
c. Creating sales plan with the execution implementation
d. Being a company representative with high profile commitment
e. Creating report to supervisor/board of director as part of the working progress process
f. Proactive and solution driven person
g. Cheerful and grateful

Harap Kirimkan lamaran ke anthony@dabu-dabu.com
atau hubungi 081808623007

lowongan SPG

Urgent, butuh 100SPG untuk Marlboro,Sampoerna di PRJ 1 bulan full.
Feenya 175 ribu/ shift. Kriteria Cewek tinggi 165 cm,langsing or proposional


Hub Shera : 021-99898092 or japri gw aja kalo mo nanya2

Kalau Hanya Ada Satu Pemenang – Mengapa Kita Ikut Bertanding?

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.

Salah satu alasan mengapa kita memiliki frase `kalah sebelum
bertanding' adalah karena pada kenyataannya begitu banyak orang yang
enggan untuk ikut dalam pertandingan menyusuri hidup. Hanya karena
mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah menjadi pemenang. Jika
hidup kita adalah soal kalah dan menang, mungkin cara berpikir itu
bisa diterapkan. Namun, pada kenyataannya hidup kita tidak selamanya
tentang kalah dan menang. Memang, ada kalanya kita harus terlibat
dalam permainan seperti itu. Jika kita tidak mengalahkan orang lain,
maka orang lain akan mengalahkan kita; dan kita menjadi pecundang.
Namun, sebagian besar kegiatan dalam hidup kita bukan soal itu.
Melainkan soal; bagaimana kita menjalani hidup itu sendiri. Oleh
karena itu, dalam banyak situasi; `menjalani' hidup itu lebih
penting daripada hasil akhirnya.

Anda tentu masih ingat sebuah kisah klasik tentang seorang lelaki
lugu yang tengah duduk diteras sebuah kedai dipinggir jalan. Ketika
mendekatkan cangkir kopi ke bibirnya, dia terperangah, karena tiba-
biba saja ada segerombolan orang yang berlarian. Ia lalu bertanya
kepada pelayan;"Kenapa sih orang-orang itu pada berlarian begitu?"
Sang pelayan menjawab:"Ini perlombaan lari marathon, Tuan." Ia
tersenyum dengan ramah, kemudian melanjutkan: "Pemenangnya akan
mendapatkan sebuah piala." Katanya. Lalu lelaki itu berkata;"Kalau
hanya pemenangnya yang mendapatkan piala, kenapa orang-orang yang
lainnya juga pada ikut berlari...?"

Kemungkinan besar, didunia nyata tidak ada manusia yang cukup lugu
untuk melakukan dialog seperti itu. Setidak-tidaknya dalam
konteks `lomba lari marathon'. Kita semua tahu bahwa pemenang lomba
lari marathon hanya satu orang. Atau paling banyak 3 orang. Jika
panitia berbaik hati menyediakan hadiah sampai juara harapan ketiga
seperti ketika kita sekolah di TK dulu, maka jumlah pemenangnya
paling banyak ada 6 orang. Tetapi, kita tidak cukup bodoh untuk
mempertanyakan; "Mengapa ratusan orang lainnya ikut berlari juga?"
Tetapi, mari cermati kehidupan sehari-hari kita. Secara tidak
langsung kita sering mengajukan pertanyaan naif seperti itu. Kita
begitu seringnya bertanya; kenapa orang kecil seperti kita mesti
kerja habis-habisan? Paling hasilnya cuma segitu-gitu juga.

Ketika masih disekolah menengah dulu, saya beberapa kali mengikuti
10K Marathon Competition. Dalam perlombaan itu, selalu saja ada
atlet profesional dari pelatda yang ikut serta. Tapi, jumlah mereka
tidak banyak. Sedangkan, ratusan peserta lainnya adalah mereka yang
paling banter hanya berolah raga seminggu sekali saja, termasuk saya
dengan tubuh kerempeng dan napas yang pas-pasan ini. Bahkan ada juga
peserta yang sudah lanjut usia. Nyaris tidak mungkin kami bisa
menang. Kami semua mengetahui hal itu. Tapi, mengapa kami tetap ikut
perlombaan itu? "Ya, kenapa Kakek mengikuti perlombaan ini?" Anda
boleh bertanya begitu kepada si Kakek veteran perang kemerdekaan
yang ngotot mau ikut perlombaan. Dan dia akan menjawab: "Kakek mah,
yang penting sehat, cucu. Tidak apa-apa menang juga. Yang penting
sehat...." Alah, yang penting sehat, kata si Kakek.

Kalau anda tanyakan itu kepada orang dewasa lainnya, mereka akan
menjawab: "Demi kesehatan, Mas. Kita perlu berolah raga. Kalau
menang syukur. Tidak juga yah, tidak apa-apalah. Yang penting
sehat." Sedangkan, gadis-gadis remaja berusia belasan tahun akan
menjawab:"Tau deh, Mas. Pokoknya seru ajjah. Bisa ketemuan sama
teman-teman. " Dan dari para lelaki kecil yang sedang puber seperti
saya waktu itu, mungkin anda akan mendengar:"Asyik Mas. Banyak cewek
kece yang ikutan...." Pendek kata, ada begitu banyak alasan mengapa
orang ikut serta dalam perlombaan lari marathon itu; meskipun mereka
tahu tidak akan menang. Dan diakhir pertandingan, kita selalu bisa
menemukan senyum kepuasan disetiap wajah yang mengikuti perlombaan.
Ketika sang atlet pelatnas naik pentas untuk menerima tabanas;
setiap orang ikut merasa puas. Tidak ada iri dihati ini. Sebab, dari
awal pun kita sudah tahu bahwa hadiah tabanas dan piala itu bukan
untuk kita.

Kita mempunyai bagian masing-masing dalam perlombaan itu. Sang
Kakek, mendapatkan kesempatan untuk berolah raga dengan gembira demi
kesehatannya. Para pemuda senang dengan keringat yang membasahi
seluruh tubuhnya. Para remaja gembira karena bertemu dengan rekan-
rekan seusianya. Sambil ngeceng satu sama lain. Dan tampaknya, semua
orang mendapatkan kemenangannya masing-masing. Kecuali orang-orang
yang memilih tidur dibawah selimut. Dan mereka yang hanya nongkrong
dipinggir jalan yang dilewati para pelari.

Lomba lari marathon mungkin sudah bukan olah raga populer lagi
dijaman ini. Tetapi, esensinya masih tetap ada hingga kini.
Kehidupan kita, tidak ubahnya seperti perlombaan lari marathon itu.
Ada sejumlah hadiah disediakan bagi mereka yang berkoneksi sangat
kuat. Bermodal teramat besar. Dan berkedudukan begitu tinggi. Namun,
jika saja orang-orang yang tidak memiliki semua keistimewaan itu
memilih untuk berhenti sebelum bertanding; kehidupan kita mungkin
akan berubah wajah. Menjadi sebuah ironi ketidakberdayaan.
Untungnya, sebagian besar manusia sederhana yang kita lihat adalah
orang-orang tangguh. Mereka adalah pejuang hebat yang tidak mudah
menyerah. Tengoklah mereka yang tidak pernah lelah untuk terus
merengkuh hidup. Mengagumkan sekali. Meskipun mereka tahu bahwa
tidak mungkin untuk mendapatkan pendapatan sejumlah miliaran atau
sekedar ratusan ribu rupiah saja; namun mereka tetap melangkah, ikut
terlarut dalam geliat hidup. Mereka tidak hendak berhenti. Sebab,
sekalipun tahu bahwa uang besar adalah jatah orang-orang besar,
namun ikut terlibat dalam permainan keseharian adalah pilihan yang
paling bijaksana.

Jika kita berkesempatan untuk menyasar ke pasar-pasar pada pukul dua
pagi, kita akan menemukan orang-orang dari jenis ini. Tukang
gorengan. Para penyapu jalan. Para petugas pembersih toilet digedung-
gedung perkantoran. Para buruh tani. Ibu-ibu tukang cuci pakaian.
Para hansip dan petugas keamanan. Para guru bantu disekolah-sekolah
reyot . Aih, betapa banyaknya orang yang ikut dalam lari marathon
kehidupan ini. Apakah mereka akan mendapatkan piala? Tidak. Lantas,
mengapa mereka ikut berlari? Karena, mereka ingin mengajari kita
tentang hidup. Mengajari kita? Ya. Mengajari kita. Karena kita yang
lebih beruntung ini sering sekali menyia-nyiakan hidup. Kita
terlampau mudah untuk berkeluh kesah. Ketika kita tahu akan kalah,
kita langsung menyerah. "Untuk apa kita bekerja jika dibayar dengan
upah murah? Cuma membuat kaya para pengusaha saja!" Begitu kita
sering berkilah. "Ngapain susah-susah begitu jika hasilnya cuma
segini?" Kemudian kita memilih untuk tidur lagi. "Kalau begini
caranya, aku berhenti saja!" Lalu kita keluar dari arena. Malu kita
oleh orang-orang sederhana itu.

Padahal, Ayah dan Ibu sudah menyekolahkan kita dengan bersusah
payah. Mereka mengumpulkan rupiah, demi rupiah. Dengan terengah-
engah. Supaya kita bisa kuliah. Setelah kita lulus sekolah? Kita
menjadi orang-orang yang begitu mudahnya untuk menyerah kalah.
Setiap kali dihadapkan pada jalan yang menanjak sedikit saja, kita
sudah cepat merasa lelah. Ketika tersandung dengan kerikil kecil
saja, kita sudah mengeluh seolah kehilangan kaki sebelah. Bukan
peristiwanya yang menjadi musibah. Melainkan sikap kita untuk
memilih menjadi manusia bermental lemah.

Malu kita oleh orang-orang sederhana itu. Meskipun mungkin mereka
tidak sepintar kita. Tidak sekolah setinggi kita. Tidak berkulit
semulus kita. Namun, semangat mereka dalam menjalani hidup, bukanlah
tandingan bagi kita. Cobalah sesekali tengok garis-garis wajah
mereka. Disana kita akan menemukan sebuah gambaran tentang hidup
semacam apa yang mereka jalani setiap hari. Tidak lebih mudah dari
kita. Sekalipun begitu; mereka enggan untuk berhenti. Mereka terus
berlari. Untuk berlomba dalam marathon ini. Perlombaan yang
hadiahnya mereka definisikan sendiri. Yaitu; menunaikan panggilan
hidup. Dan, apakah sesungguhnya panggilan hidup itu? Untuk menjalani
kehidupan itu sendiri. Dengan segenap bekal yang telah Tuhan berikan
didalam diri kita masing-masing. Bersediakah kita mendayagunakannya?

lowongan @ PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

We invite you to be part of The Winning Team of
Corporate Real Estate Management
( CREM )

as :

Senior Real Estate & Leasing Manager
( code : TSLM07 )



Job description :
To manage transaction Bank¢s Commercial & Retail Portfolio. Collect,
review and evaluate market information. Able to lead and manage by
example and demonstrates positive attitude to negotiations and successfully
resolves contentious issues.

Requirements:
·Bachelor degree in Architecture/Real Estate from
recognized university
·Minimum five ( 5 ) years experience
·Conversant in English, both written and verbal
·Team player with high communication skills


You might be the right person we are looking for !
For the preliminary review of your qualifications, please visit our
website and apply online
before May 31, 2008
at :
www.danamon.co.id  or bdi.rekrut@danamon.co.id
and put application code.
At this review stage, NO need to send softcopy at your credentials

Only short listed candidate will be contacted

lowongan @ jasa konsultan manajemen konstruksi

sebuah Kantor bergerak di bidang jasa konsultan manajemen konstruksi. Lagi
butuh karyawan untuk posisi document controller nih.Kalau mau tahu
tentang perusahaannya, bisa lihat di websitenya www.numada.com
Bagi yang tertarik, silahkan kirim cv ke monica@numada. com

lowongan @ Legian Beach Hotel

Legian Beach Hotel is a 4-star beach resort hotel with International standard of service & facilities, currently needs applicants for the following positions :

1. e-commerce Manager

2. Chef & Beverage Manager (Chef & B Manager)
3. Reservation Supervisor
4. Bartender (Female) - F&B Service
5. Guest Service Attendant
6. Engineering Supervisor (Electric, AC & Refrig)

General Requirements :
- Female (1,2,3,4), Male (1,2,3,5,6)
- Age 22 – 35 years old
- min 1 year experience
- Good in handling F&B Service & Food Production
- Expatriate requirement (2)
- Good appearance and personality.
- Hotel school background preferably
- IT and marketing knowledge (1)
- Fluent in English both written and spoken
- Computer literate is a must (1,2,3,5,6), MYOH system knowledge (3,5)

Please submit your application (CV + recent color photograph) at latest by a week, and only short listed candidates will be notified.

Please send to :
Legian Beach Hotel,
Jl. Melasti Legian Kelod, - Kuta, Bali – 80033
P.O. BOX 3308, Denpasar Bali – 80033
or email to : humanresources@legianbeachbali.com

Rules for being human

*Lessons *

Rules for being human

*********

1. Your will receive a body. You may like it, or hate it, but it will be
yours for the entire period this time around.

*********

2. You will learn lessons. You are enrolled in a full time informal school
called life. Each day in this school you have the opportunity to learn
lessons. You may like the lessons or think they are irrelevant and stupid.

*********

3. There are no mistakes, only lessons. Growth is a process of trial and
error and experimentation. The "failed" experiments are as much a part of
the process as the experiment that ultimately "works".

*********

4. A lesson is repeated until learned... A lesson will be presented to you
in various forms until you have learned it. When you have learned it, you
can go to the next lesson. Periodically, the lesson will be re- presented to
see if you still remember it.

*********

5. Learning lessons does not end. There is no part of life that does not
contain its lessons. If you are alive, there ar e lessons to be learnt. If
no lessons is being presented, it is likely that you are no longer alive.

*********

6. "There" is no better than "here". When your "there" has become a "here",
you will simply acquire another "there". That will again look better than
"here".

*********

7. Others are simply mirrors of you. You cannot love or hate something about
another person unless it reflects something you love or hate about yourself.

*********

8. What you make of your life is up to you. You have all the tools and
resources you need. What you make of them is up to you; the choice is yours.

*********

9. Your answers lie inside you. The answers to life's questions lie inside
you. All you have to do is look, listen and trust.

*********

10. You will forget all this. That fact is itself a lesson.

*********

Tour Division

Tour Division:
  • Male/Female, Single, Age 23 – 30 years old
  • Experiences min 2 Years/ Fresh Graduated
  • English Fluently both Oral and Written
  • Mandarin By Oral
  • Graduated From Tourism Major
  • Able To Use Microsoft Office
  • Ready to Be Placed In Bali & Jakarta

Send To: PO Box 4442 Jakarta 10001

14 Penyakit Kaum Perokok

sebenarnya gw perokok, tapi ngga ada salahnya share ini buat yang mo tobat...

Peringatan "Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung,
Impotensi dan Gangguan Kehamilan dan Janin" di setiap bungkus

rokok rupanya belum cukup mewakili penyakit-penyakit yang mengancam
para perokok.

Penelitian terakhir oleh United State Surgeon General, AS, menunjukkan
ada 10 tipe kanker yang disebabkan rokok. Mereka juga

menemukan, pria perokok akan meninggal 13,2 tahun lebih muda
dibandingkan bukan perokok. Sedangkan wanita perokok meninggal

14,5 tahun lebih muda.

Berikut daftar penyakit yang mengancam perokok.

Otak : rokok jadi penyebab utama stroke.

Mata : perokok berisiko tiga kali lebih tinggi menderita katarak yang
menyebabkan kebutaan.

Mulut, tenggorokan, pita suara, dan esophagus : mengakibatkan kanker
mulut, tenggorokan, pita suara, dan esofagus. Juga

penyakit gusi, pilek, dan kerongkongan kering.

Gigi : perokok berisiko 10 kali lebih tinggi menderita periodontitis
(gusi terbakar yang mengarah ke infeksi) yang akan

merusak jaringan halus dan tulang.

Paru-paru : wanita perokok 13 kali lebih besar kemungkinan terkena
kanker paru-paru, sedangkan pria 23 kali lebih besar.

Akibat lain: pneumonia, bronkitis, asma, batuk kronis, dan bengek.

Jantung : gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, stroke.

Perut : kanker perut dan kanker lambung.

Ginjal : kanker ginjal.

Pankreas : kanker pankreas fatal.

Kantung kemih : kanker kantung kemih.

Leher rahim : kanker leher rahim.

Kehamilan : kemandulan, bayi lahir prematur, bobot kurang, gangguan
pernapasan.

Tulang : tulang rapuh.

Darah : leukemia atau kanker darah.

Walaupun bahaya merokok sudah secara umum diketahui oleh masyarakat
luas, tapi tetap saja jumlah perokok terus meningkat

setiap tahunnya. Laporan WHO menyebutkan bahwa jumlah perokok
meningkat 2.1% per tahun di negara berkembang.

Penelitian di Jakarta menunjukkan 64.8% laki-laki dan 9.8% perempuan
dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Merekalah calon-calon
potensial penderita 14 penyakit kaum perokok. Mudah-mudahan elo bukan
termasuk salah satunya.

Merawat batik



Idealnya sih dicuci pake LERAK , tapi berhubung nyarinya susah , aku cuci pake SILKY detergen cair yg biasanya buat cuci underwear . Tapi ada juga yg kasih saran cuci pake shampoo. Terserah aja. Yg penting jangan cuci dengan tenaga super power , cukup dikucek2 ringan aja.Pake deterjen.... ? NO..NO..NO.. Cuci pake mesin ? Juga No..No..No...

Untuk pencucian pertama kali , rendam Batik dengan cuka sebanyak 1 sendok makan supaya ngga luntur . Trus , sebaiknya kalo beli kain Batik dicuci dulu sebelum dijahit . Maksudnya untuk menghilangkan sisa2 kanji dan juga supaya mencegah bahan jadi ciut nanti setelah dijahit , sayang kan...

Jemur Batik jangan langsung dibawah sinar matahari .Dan jemur dengan cara membalik kain . Dikeringkan pake mesin cuci ? No..No..No.. juga , itu nekad namanya...

Kalo mau disetrika , alasi atas kain dengan kain pelapis supaya warna Batik ngga cepat pudar kena panas.

Jangan semprot2 parfum ke Batik , ini juga bisa merubah warna.

Setelah disimpan di lemari, lemarinya jangan diisi kapur barus ya ..karena terlalu keras & bisa merusak sang Batik. Kalo takut ngengat, taruh aja di lemari lada yg dibungkus tisu , aman deh.